Jumat, 25 Januari 2019

9 Elemen Pemasaran Produk Perusahaan




1.       Segmentasi  :  membagi pasar keberapa segmen berdasarkan  umur , penghasilan, wilayah, penghasilan, perilaku (behavior), gaya hidup
2.       Targeting  :  tergantung ukuran besarnya pasar, pertumbuhan cukup bagus, tingkat persaingan belum cukup tinggi, perusahaan punya kemampuan melayani segmen
3.       Positioning : memosisikan( merupakan janji dari) produk  perusahaan kepada  pelanggan dari target pasar (misal  : kijang/avanza/xenia mobil keluarga indonesia lux sabun kecantikan para bintang, clear ketombe ....siapa takut), extrajoss biangnya minuman berenergi, lifebuoy sabun kesehatan,
4.       Diferensiasi : upaya untuk membedakan diri dengan pesaing (bergantung pada apa yg ditawarkan, cara kita menawarkan, faktor pendukung yg tersedia), misal  :  extra joss ( ini biangnya, buat apa beli botolnya), obat batuk komix (disobek langsung glek), oreo  (diputar dijilat dicelupin), rinso dengan banyak varian, pepsodent dengan banyak varian   
5.       Marketing Mix (product, price, place (saluran distribusi), promotion) :  mengintegrasikan tawaran perusahaan atas 4 P , untuk menciptakan suatu kekuatan dipasar (contoh produk unilever : pepsodent, rinso, lifebuoy)
6.       Selling :  dengan personal selling menjual produk kepada pelanggan dan menciptakan hubungan jangka panjang.
7.       Brand/merek : dikembangkan/terbentuk  dengan 6 tahapan di atas, yang akan mencerminkan “nilai” yang diberikan perusahaan pada pelanggan
8.       Service  :  berupa layanan prajual, selama jual, purna jual untuk memelihara pelanggan
9.       Proses  :  menunjukan bagaimana proses bisnis di dalam perusaaan dijalankan dengan kualitas tinggi, dengan harga serendah mungkin, dengan waktu penyampaian secepat mungkin (quality, cost, delivery)
Sumber  :  Positioning, Differensiasi, and Brand - MarkPlus and Co

Senin, 07 Januari 2019

Ciri Orang Baik

  1. Orang Baik cenderung LEBIH BANYAK TERSENYUM.   
Percaya atau tidak, kebaikan seseorang bisa ditunjukkan dari cara dia tersenyum. Mengapa? Karena semakin banyak orang tersenyum, maka Hawa Positif akan bertebaran disekitarnya Selain itu, dengan tersenyum, orang akan terkesan lebih ramah dan bisa dipercaya
 
2.      Pikiran-pikiran negatif seperti iri hati & dengki jarang menghinggapi orang baik. Orang Baik akan selalu MENANAMKAN PIKIRAN POSITIF dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun sehingga akan menyebarkan suasana nyaman.
 
3.      Orang Baik biasanya lebih sering MENYAPA DULUAN. Orang baik tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang, bahkan terhadap orang yg berbuat jahat padanya sekalipun. Orang baik selalu terhindar dari rasa menjadi orang penting, ingin dicari dan dibutuhkan. Dia biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.
 
4.       Orang Baik TIDAK INGIN MENUNJUKKAN BAHWA DIA BAIK. Tapi orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk (kekurangan) dirinya.
 
5.      Orang Baik selalu PINTAR MENGENDALIKAN EMOSI. Mereka terlihat sangat sabar dan toleran. Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.
 
6.      Orang Baik akan bercerita atau MEMBAGIKAN HAL-HAL YG BERMANFAAT dengan tujuan memberi tahu. Bukan untuk menggiring opini publik bahwa hanya dirinyalah yg benar.
 
7.      Orang Baik selalu menghafal 3 kata sakti. Yaitu MAAF, TOLONG, & TERIMA KASIH.
 
8.      Orang Baik tidak akan keberatan untuk mengakui kelebihan orang lain. Apalagi jika dia merasa bersalah. Mereka tidak akan segan-segan untuk MEMINTA MAAF & MEMPERBAIKI KESALAHAN. Berbeda dengan orang jahat yg memiliki gengsi tinggi & menganggap dirinya selalu benar. Jangankan mengaku salah, menganggap orang lain berprestasi saja gengsi, Ada saja alasan untuk mencari kesalahan serta untuk menjatuhkan orang lain.  

Semoga kita bisa melatih diri menjadi orang sabar dalam menghadapi setiap kejahatan & perilaku orang jahat. _
MEMANG BAIK MENJADI ORANG PENTING, TETAPI JAUH LEBIH PENTING MENJADI ORANG YG BAIK-"

Yuuuk ... Kita sama-sama berusaha dan belajar menjadi ORANG YG BAIK Seperti saudaraku yg sedang baca postingan ini adalah orang baik & mulia hatinya

Kamis, 03 Januari 2019

Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking

Oleh : Prof Agus Budiyono

Saya menjadi saksi betapa tidak relevannya ketiga konsep di atas dengan apa yang secara normal didefinisikan sebagai kesuksesan. Ternyata sinyalemen saya ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley. Berdasarkan hasil penelitian beliau ternyata nilai yang baik hanyalah faktor sukses no ke 30! Sementara itu faktor IQ pada urutan ke-21 dan bersekolah ke universitas / sekolah favorit di urutan ke-23. Jadi saya ingin mengatakan secara sederhana:
▪ Anak anda nilai matematikanya 45 ? Tidak masalah.
▪ Tidak lulus ujian fisika ? Bukan masalah besar.

Anak anda pernah tidak naik kelas atau mengulang mata kuliah? Oooh ini banyak temannya. Hampir semua teman kuliah saya di ITB ada di golongan ini. Termasuk saya, yang pernah tinggal kelas atau mengulang beberapa mata kuliah di ITB dulu.

Atau yang agak serius, anak anda tidak selesai kuliahnya? Baiklah saya akan membagi. Wright Brothers adalah yang diterima secara aklamasi oleh dunia sebagai penemu “mesin terbang”. Merekalah yang pertama kali menerbangkan pesawat udara pertama. Batu bata pertama dari industri pesawat terbang yang kelak akan menjadi Boeing dan Airbus. Keduanya belajar di high school tapi tidak pernah lulus. Waktunya dihabiskan untuk mengamati dan meneliti bagaimana burung itu bisa terbang dan ngoprek di bengkelnya membuat berbagai jenis gliders.

Menurut riset Stanley berikut ini adalah sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan:
1. Kejujuran (Being honest with all people)
2. Disiplin keras (Being well-disciplined)
3. Mudah bergaul (Getting along with people)
4. Dukungan pendamping (Having a supportive spouse)
5. Kerja keras (Working harder than most people)
6. Kecintaan pada yang dikerjakan (Loving my career/business)
7. Kepemimpinan (Having strong leadership qualities)
8. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/personality)
9. Hidup teratur (Being very well-organized)
10. Kemampuan menjual ide (Having an ability to sell my ideas/products)

Hampir kesemua faktor ini tidak terjangkau dengan NEM dan IPK. Dalam kurikulum ini kita kategorikan softskill. Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan ekstra-kurikuler.

Saya mengajarkan wawasan ini sebagai bagian dari mata kuliah saya apapun subyek atau topiknya di tanah air maupun di negara maju tempat saya mengajar. Karena saya yakin bila peserta didik sudah bisa masuk ke track atau rel yang tepat dan frekuensi yang pas, everything else follows naturally. Dalam konteks ini saya ingin menggarisbawahi faktor “kecintaan pada apa yang dikerjakan” yang ternyata mempunyai pengaruh sangat tinggi (urutan ke-6) yang menentukan kesuksesan seseorang.

---
Agus Budiyono adalah staf pengajar Teknik Penerbangan ITB, meraih master dan gelar EAA (Engineer in aeronautics and Astronautics) di MIT, gelar Doktor di ITB.