Minggu, 25 September 2016

Manfaat Bertanya Kepada Istri

Seorang motivator sebut aja namanya Mr. Ron, yang menyampaikan ceramah di suatu Workshop yang di hadari oleh para Karyawan sebuah instansi, dan beliau memberikan nasehat bijak :

"Pernahkah bapak-bapak memuji istri  yang setiap hari sudah menyediakan makanan dgn penuh cinta?

"Coblah sesekali kita perlu melakukannya, yakni memuji masakan istri kita."

Mas Jamal (bukan nama sesungguhnya), sepulang dari workshop itu, langsung mempraktekkan nasehat bijak sang motivator.

Saat hendak makan, melihat makanannya, lalu memandang istrinya. Mereka saling tersenyum. Begitu bahagianya.

Selesai makan, ia memuji istrinya:
"Oh, masakan ini sungguh luar biasa enaknya..!"

Tak disangka, sang istri malah menangis sedih ....
dengan nada keras lalu berkata:
"Udah bertahun-tahun aku memasak utkmu, tapi kamu nggak pernah ngomong begitu!

Giliran hari ini dapat masakan dari tetangga depan  itu, kamu bilang masakannya luar biasa?"

Mr. Ron : -_-

*...... Hadeuh..., salah lagi.... salah lagi .....*

tetep tersenyum... wkwkwk

sumber. blog ayah edi

Jumat, 23 September 2016

Kisah Cinta Sejati, Utsman bin ‘Affan dan Gadis belia, Naila binti al-Kurafashah


Tatkala Utsman bin ‘Affan menjadi Khalifah Rasul yang ketiga, menggantikan posisi Amirul Mukminin Umar bin Al Khathab yang syahid di tangan kafir Majusi. Kala itu ia memutuskan untuk menikah yang kesekian kalinya. Usianya memang tidak muda dan bahkan sudah sangat terbilang tua. Saat itu, ia telah berusia sekitar delapan puluh tahun. Rambutnya telah memutih dan kekuatan jasadnya tidak lagi seperti pemuda.

Dan yang lebih mencengangkan adalah bahwa ia menikahi seorang gadis belia yang baru mekar. Usianya baru delapan belas tahun tatkala pernikahan itu terjadi. Namanya adalah Nailah binti Al Qurafashah atau Nailah binti Al Farafishah Al Kalbiyah, seorang gadis cantik dari negeri Syam. Bukan hal mudah bagi keduanya untuk saling membersamai dalam singgasana pernikahan mengingat usia mereka yang terpaut sangat jauh, delapan puluh dan delapan belas. Namun, keduanya telah memutuskan untuk mencintai.

“Kamu kaget melihat semua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang kamu temui di sini,” kata Utsman tatkala pertama kali menyambut Nailah. “Apakah engkau tak keberatan menikah dengan seorang pria tua bangka?”
“Aku termasuk perempuan yang lebih suka memiliki suami yang lebih tua,” jawab Nailah sambil tertunduk. Rasa malu menggelayuti hatinya.
“Namun, aku telah jauh melampui ketuaanku,” kata Utsman kembali. Ia seakan menguji kesungguhan keputusan gadis cantik yang mau dinikahinya itu, menelisik kesungguhan keputusannya untuk mencintai lelaki tua seperti dirinya.
“Tapi masa mudamu sudah kau habiskan bersama Rasulullah,” jawab Nailah sambil tersenyum, “Dan itu jauh aku lebih sukai dari segala-galanya.”

Rabu, 21 September 2016

Salah 1 Cara Ustman RA Menjaga Kehormatan Istrinya

Salah satu  cerita pendek yang perlu dipelajari, bagaimana beraninya Ustman RA yang dikenal pemalu menyayangi dan melindungi istri. 

Pada saat kejadian pembunuhan Khalifah ketiga Utsman bin Affan, istri beliau Na’il – sesuai dengan tradisi Arab dalam mengusir orang asing mengganggu privasi rumah tangga – menyingkap rambutnya untuk membuat orang asing yang hadir terganggu. Melihat hal itu, Khalifah meminta Na’il untuk menutup rambutnya dengan berkata 

“Melihat KEMATIAN lebih mudah bagi beliau daripada melihat rambut istri beliau (tersingkap di depan orang banyak) dan kesuciannya ternodai.” 

Mendengar ucapan beliau, Na’il segera menutup rambutnya dan menemani suaminya sampai mangkat.

Next Post, Kisah Syahid Na'il yang melegenda

Prioritas Sang Istri

Ustadz Farid Nu'man

Tanya 

Assalamu'alaikum ustadz/ah..
Jika sang istri adalah pengemban dakwah yang harus membuat dirinya sering keluar rumah,sehingga kondisi rumah  kadang meberantakan,dan tak pelak suamilah yang memegang peranan jadi seorang istri,nah yg akan di tanyakan adalah apakah harus mengurangi jadwal dakwah agar bisa beberes di rumah atau tetep berdakwa dengan kondisi rumah seperti itu?

Mohon pencerahannya. Syukron


Jawaban
Da'wah itu wajib bagi muslim dan muslimah .., tapi kewajiban da'wah akan terus berjalan baik ada atau tidak ada kita.. , sebab masih banyak orang yg dapat melaksanakannya .. ini kewajiban yg bisa terwakili ..

Sedangkan rumah tangga akan pincang jika wanita sebagai rabbatul bait, sebagai madrasatul ula, jarang di rumah .. ini kewajiban tidak terwakili..

Maka, utamakan tanggungjawab rumah namun jgn lupakan da'wah ..

Wallahu a'lam.

πŸŒΏπŸŒΊπŸ„πŸ€πŸŒ·πŸŒΉπŸŒ»

Dipersembahkan Oleh:
Website : www.iman-manis.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0

Senin, 12 September 2016

Trip Tips: Jakarta/Depok - Lembang

Berliburlah, tubuhmu perlu pergi ke tempat-baru, yang nanti akan kau ceritakan pada anak-anakmu,
Berliburnah, jiwamu akan jenuh di tempat yang sama
Berliburlah, ambilah manfaat pada tiap perjalanan hingga jiwamu berucap 

"Ya Tuhan Kami, Tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan Sia-Sia"

Sob, ada salah satu daerah yang recomended banget untuk dikunjungi. apalagi bagi yang tinggal di sekitar jabodetabek. apa nama daerahnya, "LEMBANG
Iya, salah satu kota di bandung ini selalu ramai dukunjungi wisatawan domestik. udah murah, akses gampang, tapi ada tapinya, kalau wiken macet banget, soalnya jalannya kecil cuyyy

 ini tips kita back pakeran kemaren buat yang tinggal di jakarta dan depok.

1. Naik Bus MGI (Depok-Bandung)
bisa juga naik bus dari terminal2 di Jakarta tujuan bandung
Bus nya ada di Terminal Depok (deket ITC) harganya 70rb per orang, kalau bareng si doi (Upsss) berarti  140rb. Turunnya di Terminal Leuwi Panjang

2. Terminal Leuwi Panjang - Lembang
nah kalo dah nyampe Terminal Leuwi Panjang ke lembangnya sekitar 1 jam kalau lancar. bisa 2 jam kalo lagi jam-jam macet. G ada angkot yang langsung ke lembang, kecuali bagi yang beruang mau naik taksi atw ojek, apalagi becak( kalo abang becaknya mau ngayuh sejauh itu ya, wkwk)
kalau naik taksi online ongkos sekitar 100rb

yg murah maik angkot aja, sayang duitnya mending buat jajan souvenir sama makan di sana
alurnya : 
Terminal Leuwi Panjang Naik Damri ke Terminal Ledeng: Tarif 5000 perak aja
Dari Terminal Ledeng ke Lembang : angkotnya warna cream, tipe angkot mobil L300. Tarif 5000 perak juga, 


lumayan kan bisa hemat 90rb nya bisa buat ngebakso bareng si Doi, apalagi dingin dingin gitu.. beeh rasanya gimana gt.. romantis romantis syahdu(apalagi kalo rintik rintik hujan, wkwkwk) 
yg jomblo jangan Baper hahahaaa
yuk cabs ke lokasi wisatanya

3. Farmhouse Bandung -Lembang

Minggu, 11 September 2016

Sepiring Padi

Akan diapakn kalau kita mendapat hadiah sepiring padi?

ya, banyak pilihan untuk memperlakukannya
ada yang membuangnya begitu saja karena merasa repot mengolahnya
ada yang memberikannya ke ayam sebagai makanan,
ada yang segera mengolahnya menjadi nasi untuk disantap,

namun ada satu yang istimewa,
seseorang yang mengubahnya menjadi benih untuk ditanam,
menanamnya di sebuah lahan, memupuknya dan menyiramnya dengan sabar
hingga jika waktunya tiba ia akan panen dengan indah,
karena padi yang sepiring tadi akan menjadi berkarung karung padi, berpiring piring nasi
yang selama proses padinya tertanam, banyak ulat yang makan dari daunnya, banyak kupu kupu yang mengambil sarinya dan menyebarkannya ketempat lain,
ada tanah-tanah yang subur karenanya, dan ia tidak juga rugi karena hasil panennya juga ia dapat

begitulah umpama sedekah,

kita tidak tahu sebesar apa panen yang  akan dituai dari hal kecil yang kita infaqkan
pun tidak tahu kapan akan memanen tanamannya,
bisa disini, jika tidak, insya Allah disana
tugas kita adalah terus memupuk dengan sabar, terus menyiram dengan ikhlas
karena selama proses menunggu panen,
tetap banyak yang mengambil manfaat darinya

Bersedekahlah, maka Allah akan membalasmu
Bersedekahlah, maka kamu tidak akan melarat

#reminderformeFirst, foruselse



Betapa Beruntungnya

dari Ibn Jauziy

“ Betapa beruntungnya diriku atas apa yang direnggut dariku, ketika buahnya adalah aku bersimpuh di hadapan-MU
Betapa kayanya diriku ketika aku merasa begitu fakir di hadapan-Mu
Betapa lembutnya diriku, ketika Engkau jadikan ciptaan-Mu berlaku dzalim kepadaku
Sia-sialah masa yang hilang bukan dalam rangka berkhidmah kepada-Mu,
Begitupun waktu yang berlalu bukan dalam ketaatan kepadaMu”
 
 
Terkadang,,,
Kita merasa begitu berhak atas sesuatu, hingga kita menangis saat hak itu tidak kita peroleh

Kita merasa yang ada pada kita ialah milik kita, hingga kita begitu marah saat harta yang begitu berharga dirampas dari tangan kita

Kita merasa telah memberikan seluruh jiwa raga dalam memperjuangkan sebuah mimpi, hingga ketika akhirnya mimpi itu tidak terwujud, kita merasa begitu terpuruk,
Jatuh terjerembab dalam keputusasaan dengan tanpa henti bertanya, kenapa??kenapa??dan kenapa??

Terkadang,,,
Kefanaan dunia ini begitu memikat hingga kita terpengaruh begitu dalam,,,
Sesaat lupa pada hakikat kehidupan, pada tugas asasi mengapa kita diciptakan,

#sumber : http://aravindapravita.blogspot.co.id
 

Sabtu, 10 September 2016

Menulislah !!

Quotes yang bagus dalam membantu mengumpulkan energi energi untuk kembali menggoreskan pena

saat bibir mulai kelu dan ucap mulai hampa,
maka menarilah dengan pena, menulislah
karena dengan huruf, kita bebas
menulislah, karena raga akan pergi, dan tulisanmu akan abadi

apa quotes dari bang Tere nya, ni dia

Menulislah, karena yakin tulisan kita bisa mengubah.
Menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menghibur.
Menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menemani.

Menulislah, dengan keyakinan bahwa itu bisa merubah, menghibur dan menemani 

Jangan pedulikan jumlah komen, jumlah like, jumlah pengunjung. menulislah! Karena dunia ini akan jauh lebih baik jika semua orang pintar menulis —bukan pintar bicara.
Menulislah!

*Tere Liye