Jumat, 30 Oktober 2015

Cinta Tanpa Definisi Cipt:Anis Matta

Seperti angin membadai,
kau tak melihatnya
tapi kau merasakannya...
Merasakan kerjanya
saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun.
atau merangsang amuk gelombang di laut lepas.
atau meluluhlantakkan bagunan-bangunan angkuh
di pusat kota mteropolitan.
Begitulah cinta.
Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda.
Tak terlihat.
Hanya terasa.
Tetapi dahsyat!!!
Seperti banjir yang menderas.
Kau tak kuasa mencegahnya.
Kau hanya ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai,
menjamah seluruh permukaan bumi,
menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya.
Dalam sekejap, ia menguasai bumi
dan merengkuhnya dalam kelembutannya.
Setelah itu, ia kembali tenang:
seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang.
Demikianlah cinta.
Ia ditakdirkan jadi makna paling santun.
Yang menyimpan kekuatan besar.

Kamis, 29 Oktober 2015

BIASAKAN

Biasakan bekerja bukan karena Qiyadah. Karena qiyadah pasti diganti. Kita suka atau tidak, itu adalah keniscayaan.
Jangan perubahan itu juga mengendorkan kinerjamu.

Biasakan bekerja bukan karena apresiasi manusia. Janganlah kerjamu menjadi bersemangat karena banyak yg memujimu, dan janganlah kritikan itu menghancurkan semangatmu. Pujian dan hinaan sama saja rasanya bagi orang2 yg melakukan semuanya karena Allah.

Biasakan tetap berkerja, walau dalam hening. Karena Tuhanmu tidak pernah tidur n tidak pula lalai. Dia Maha Teliti, dan Dia menyukai orang2 yang berbuat baik.

Biasakan segera memaafkan kesalahan orang lain. Karena diri kitapun tidak luput dr berbuat salah  jangan sampai iri, dengki n dendam membuat kita terhalang masuk syurga.

Biasakan rapi dalam setiap urusan, karena waktu kita terbatas, karena ada banyak hal yg harus kita selesaikan, dan karena semua harus dipertanggung jawabkan.

Selasa, 20 Oktober 2015

URGENSI PENDIDIKAN AL QUR'AN DALAM KELUARGA

Pentingnya peran seorang ibu sholihah
Sebelum tahu cara pendidikan Qur'an dalam keluarga, harus ada ibu yang iklas berkorban mendidik anak dan menegakkan rumah tangga islami.
Kenapa anak perlu dididik Qur'an?
Anak adalah aset terbesar dunia akhirat. Jangan pernah lelah dan bosan mengajar, mendoakan dan mendampingi anak karena dialah investasi kita. Anak akan masuk surga di bagian mana, itu tergantung kesiapan ibunya: apakah di surga tertinggi atau emperan surga, atau bahkan tak masuk surga.
Ketika peran dijalani semaksimal mungkin, maka kita sudah berusaha tempatkan anak di surga tertinggi. Rasulullah SAW bercita-cita menempatkan Fatimah sebagai bintang di surga. Saat sakarataul maut beliau bertanya, "Tidakkah kau gembira jika Allah menjadikanmu pemimpin wanita surga?"
Jika ibu punya visi menciptakan anak sebagai pemimpin terbaik di sisi manusia maupun di sisi Allah, tentu perlu perjuangan panjang. Sekalipun mereka sudah dewasa, cita2 ini masih terus diperjuangkan karena setan tak henti menyesatkan.

Jumat, 16 Oktober 2015

TERTIPU WAKTU

 Waktu berlalu...
↪ Begitu halus menipu...
    Tadi pagi belum sempat dzikir pagi,
↪ tahu2 sudah jam 9.00 pagi.
     Belum sempat sedekah pagi,
↪ matahari sudah meninggi.
     Rencananya jam 9.30 mau sholat dhuha, ↪ tiba2 adzan dhuhur sudah terdengar.
     Pinginnya setiap pagi menghabiskan baca 1 juz Al Qur'an atau minimal surat Al Waqi'ah yang     
     hanya 96 ayat.
↪ Tapi ya itu, "pinginnya itu" sudah setahun yang lalu dan kebiasaan itu belum terlaksana.
    Sebenarnya ada komitmen pd diri sendiri, tidaklah berlalu malam kecuali dengan tahajud
   dan witir,  sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja.

Kamis, 15 Oktober 2015

A Son and His Old Father

A son took his old father to a restaurant for an evening dinner.
Father being very old and weak, while eating, dropped food on his shirt and trousers.
Others diners watched him in disgust while his son was calm. 

After he finished eating, his son who was not at all embarrassed, quietly took him to the wash room, wiped the food particles, removed the stains, combed his hair and fitted his spectacles firmly. When they came out, the entire restaurant was watching them in dead silence, not able to grasp how someone could embarrass themselves publicly like that. 
The son settled the bill and started walking out with his father.

At that time, an old man amongst the diners
called out to the son and asked him, "Don't you think you have left something behind?".
The son replied," No Sir, I Havent"
The old man retorted, "Yes, you have! You left a lesson for every son and hope for every father".
The restaurant went silent.

Selasa, 13 Oktober 2015

Sahabat dan Pertemanan Semu

Ada kisah menarik dari dua bersaudara yang dikaruniai Allah dengan wajah yang berbeda. kakaknya, imelda berparas sangat cantik. sedangkan adiknya, Mita berparas sangat biasa, bahkan bisa dibilang kurang menarik bagi seorang pria.
Di media sosial Imelda mendapat banyak teman bahkan mencapai ribuan dari berbagai kalangan dan usia. setiap kali ia membuat status, selalu mendapat 'like' dan komentar yang banyak sekali dari follower dan teman media sosialnya.

Senin, 12 Oktober 2015

Penjara bagi Mukmin,Syurga Bagi yang Musyrik

Dari Abu Said, 
Rasusullah SAW pernah bersabda, " Nabi Musa berkata, 'Wahai Rabb,Sungguh Engkau telah menutup dunia untuk hamba-Mu yang beriman!' Lalu Allah membukakan salah satu pintu syurga seraya berfirman, ' inilah yang Ku-persiapkan untuknya.'
Musa berkata,'Demi kemuliaan dan keagungan dan ketinggian kedudukan-Mu, andaikan ada orang yang dipotong kedua tangan dan kakinya, lalu diseret wajahnya semenjak Engkau menciptakanya sampai hari kiamat, kemudian ini(syurga) ialah tempat kembalinya, maka ia sama sekali tak ingat lagi akan siksaan.'

kemudian Musa berkata lagi,'Wahai Rabb, sungguh Engkau memberi kenikmatan kepada orang kafir..' lalu Allah membukakan untuknya salah satu pintu neraka seraya berfirman, "inilah yang Ku persiapkan untuknya'
Musa berkata,' Wahai Rabb, demi kemuliaan-Mu, andai Engkau berikan kepadanya dunia beserta isinya, dan ia seperti itu terus sejak Engkau menciptakannya sampai hari kiamat, kemudian ini(neraka) ialah tempat kembalinya, maka seakan ia tak pernah merasakan kebaikan sama sekali.'

HR  Ad-Dailani dengan sanad sahih dari Abu Said

Minggu, 11 Oktober 2015

Embun & Perasaan

Kenapa embun itu indah,
Karena butir airnya tidak menetes
Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun

Kenapa purnama itu elok,
Karena bulan balas menatap di angkasa
Sekali dia bergerak, tidak ada lagu purnama

Sabtu, 10 Oktober 2015

Tipe Anak

Save dulu, tips dari Ayah Edy

HAL YANG SANGAT PENTING DIKETAHUI SETIAP ORANG TUA YANG PEDULI TUMBUH KEMBANG KECERDASAN ANAKNYA.
Anak yang syaraf-syaraf kecerdasannya tumbuh subur dan tidak terbonsai, biasanya pada saat-saat awal tumbuh kembang mulai balita, TK hinga SD dapat terlihat dari:
1. Jika dia adalah anak Auditori yang suka bicara maka ia akan banyak bicara bercerita dan bertanya tentang apa saja dan kapan saja mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali tidak henti-hentinya bicara dan bertanya.
2. Jika ia Visual maka ia akan banyak memperhatikan apa saja, membaca apa saja, menonton apa saja baru kemudian bertanya jika ada yang kurang dipahaminya.
3. Jika ia Kinestetik Motorik Halus, maka ia akan selalu tertark dengan benda-benda untuk mempelajarinya, membongkarnya, mempretelinya hingga amburadul. "Terima bongkar, tidak terima pasang"
4. Jika ia Kinestetik Motorik Kasar, maka ia akan selalu lincah bergerak, memanjat apa saja yang bisa dipanjat teralis, lemari hingga pohon, menendang apa saja yang bisa ditendang, tidak betah didalam rumah atau ruang sempit dan selalu ingin bergerak bebas, berlari, melompat dan sering kali melakukan gerakan-gerakan yang mendebarkan jantung orang tuanya. Beberap diantaranya Sering luka karena jatuh atau menabarak benda-benda disekitarnya.

Kamis, 08 Oktober 2015

Nasehat Umar bin Khaththab RA:



(1) Barang siapa dapat meninggalkan kebiasaan banyak bicara akan diberi hikmah,

(2) Barang siapa dapat meninggalkan kebiasaan matanya banyak jelalatan akan diberikan kekhusyu'an hati,

(3) Barang siapa dapat meninggalkan kebiasaan banyak makan akan diberikan kelezatan ibadah,

(4) Barang siapa dapat meninggalkan kebiasaan banyak tertawa akan diberikan kharisma (wibawa),

(5) Barangsiapa dapat meninggalkan kebiasaan banyak bercanda akan diberikan kemuliaan,

(6) Barangsiapa dapat meninggalkan gandrung dunia akan diberikan kecintaan akhirat,

(7) Barangsiapa dapat meninggalkan sibuk dengan aib orang lain akan diberikan kemampuan untuk memperbaiki aib dirinya,

(8) Barangsiapa dapat meninggalkan mempertanyakan tentang hakikat wujud Allah akan diberikan keterbebasan dari sifat munafiq.

Alhamdulillahi rabbil 'alamin

[Semoga menjadi pengingat untuk diri sendiri ]

Senin, 05 Oktober 2015

Rezeki

Suatu hari Imam di sebuah masjid dalam renungan Jumatnya berkata:

"Mungkin kau tak tahu di mana rizqimu,
Tapi rizqimu tahu di mana engkau.

Dari langit, laut, gunung, & lembah, Allah memerintahkannya menujumu.

Allah berjanji menjamin rizqimu,
Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

Tugas kita bukan mengkhawatirkan rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia.

Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.

Minggu, 04 Oktober 2015

Boleh Jadi

Boleh jadi
Orang paling bijak itu, boleh jadi paling banyak menelan kehidupan yang menyakitkan, tersakiti oleh sekitarnya. Tapi dia memilih menjadikannya pelajaran berharga.
Orang paling baik itu, boleh jadi paling kesepian, ditinggalkan oleh sekitarnya. Tapi dia memilih menjadikannya alasan untuk terus berbuat baik, karena dia tahu tidak enaknya sendiri.
Orang paling berani itu, boleh jadi paling penakut, tersudutkan. Tapi dia tidak punya pilihan lagi, memutuskan mulai berani.
Orang paling kuat itu, boleh jadi paling sering menangis, tergugu, terisak. Tapi dia memilih melakukannya diam-diam, untuk kemudian menyeka wajah, tersenyum di luar, menjadi lebih kuat setiap hari.
Nasehat2 lama itu selalu menarik untuk dipikirkan. Karena kita selalu punya kesempatan menjadikan segala hal sebagai pelajaran. Bukan sebaliknya, sibuk curhat, berisik, tumpah dimana2, untuk kemudian tiada manfaatnya, dan tidak membawa kita kemana2. Pilihan selalu ada di tangan kita.
*Tere Liye