Sabtu, 11 Januari 2014

Zaman Paradoks


Beginilah kiranya zaman paradoks itu...

Di zaman paradoks
Masyarakatnya semakin pintar tetapi tidak semakin bijak, banyak ahli tetapi semakin banyak masalah.
Di zaman paradoks,
Semuanya serba instant,  banyak makanan cepat saji namun  rendah gizi, banyak obat tetapi kesehatan menurun.
Orang terbiasa tergesa-gesa, ceroboh, sedikit tertawa, suka mengebut, cepat marah, tidur terlambat, bangun sudah lelah, sedikit membaca, banyak menonton, dan jarang berdoa. 

Di zaman Paradoks
Rumah-rumah semakin besar, namun ruang hati semakin sempit
Tempat tinggal semakin indah, tetapi keluarga berantakan
Pendapatan bertambah, perceraian meningkat
Teknologi informasi semakin canggih, tetapi hubungan manusia semakin renggang.
Jalan luas bebas hambatan, tetapi sudut pandang manusia semakin sempit.

Di Zaman Paradoks,
Masyarakatnya  belajar bagaimana mencari penghidupan, bukan belajar  bagaimana hidup.
Kepemilikan berlipat ganda, tetapi kehilangan nilai. Banyak membeli, sedikit menikmati.
Orang sudah pulang pergi ke bulan, tetapi merasa berat sekedar menyeberang jalan menemui tetangga baru.
Orang bisa menaklukkan ruang angkasa, tetapi bukan ruang dalam dadanya.
Sebenarnya apa  sesungguhnya yang Dicari Manusia?
Ah... alangkah indahnya orang beriman itu

“Alangkah menakjubkan keadaan orang beriman, karena seluruh perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan ia bersyukur, dan itu menjadi kebaikan baginya. Jika ia tertimpa kesulitan iapun bersabar, dan itu menjadi kebaikan baginya.”  HR Ahmad

Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang beriman ..

With Love