Rabu, 28 Maret 2018

Lagi , Tentang Berbakti

Barusan ikut kajian di Masjid Burj Al Bakrie, pengisi kajian Ustad Arifin Nugroho.

Saya pernah datang ke Kairo - Mesir. Pada saat sholat dhuhur ada kajian dari Syaikh yang mengisi kajian sambil berjualan buku. Di akhir kajian, saya sempatkan utk membeli buku yang di jual oleh Syaikh tadi. Judul bukunya "Melipat gandakan keuntungan dengan berbakti kepada orangtua."

Dalam satu bab di buku tersebut di bahas mengenai Adab kepada orangtua. Dimana dikatakan bahwa,"Sungguh durhaka seorang anak yang hanya mendoakan kedua orangtuanya hanya 5 kali dalam satu hari."

Saya bingung, kenapa kita udah do'ain orangtua sehari 5 kali, kok masih di bilang anak durhaka ?

Saya coba balik lagi ke masjid tempat saya membeli buku tersebut, saya tanyakan kepada pengurus kajian di masjid itu, di mana saya bisa menemui Syaikh yang kemarin memberi kajian di masjid ini.


Dan setelah saya dapatkan nomor ponselnya, saya hubungi dan kami janjian untuk bertemu di sebuah masjid yang kebetulan beliau sedang mengisi kajian juga.

Selesai kajian, saya bertemu dengan beliau, dan saya bertanya, kenapa kok seorang anak yang sudah mendo'akan kedua orangtuanya 5 kali sehari, masih di katakan anak yang durhaka?

Syaikh itu kemudian meminta kepada saya untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua. Dan saya bacakan do'a yang biasa saya baca setelah sholat.

"Rabighfirli waliwali dayya" stop kata si Syaikh. Ulangi lagi.

"Rabighfirli waliwali dayya" stop, ulangi lagi.

"Rabighfirli waliwali dayya" stop, ulangi lagi. Terus saya ulangi sampai sepuluh kali.

Kemudian si Syaikh bertanya kepada saya, "Apakah kamu capek?"
"Tidak Syaikh".
"Apakah kamu sampai berkeringat?"
"Tidak Syaikh".
"Apakah kamu sampai mengeluarkan uang membaca do'a seperti yang kamu baca tadi?"
"Kembali saya jawab tidak Syaikh."
"Kamu gak perlu mengeluarkan uang, kamu gak perlu mengeluarkan keringat, kamu gak perlu mengeluarkan tenaga yang besar hanya untuk membacakan do'a ampunan kepada kedua orangtuamu. Tapi kenapa kamu hanya bisa memintakan ampunan buat orangtuamu sehari semalam cuma 5 kali. 


Padahal sejak kamu masih berada dalam perut ibumu, berapa banyak keringatnya yang sudah ibumu keluarkan karena beratnya menanggung kamu yang berada di perutnya. Betapa sakitnya ibumu saat melahirkan kamu, berapa besar biaya yang sudah di keluarkan kedua orangtuamu untuk membesarkan kamu. Dan sebagai balasannya, kamu hanya bisa mendo'akan kedua orangtua mu cuma 5 kali dalam sehari semalam? Padahal satu kali saat kamu membacakan do'a untuk kedua orangtuamu, Rabighfirli waliwali dayya, saat itu juga satu dosa dari orang tuamu dihapuskan ALLAH."

Dan ada sebuah kisah, dimana ada seorang orangtua yang saat dia dimakamkan penuh dengan dosa, tiba-tiba, saat orangtua tersebut sedang kesusahan di alam kuburnya, ALLAH berikan keringan dan ALLAH berikan kemuliaan. Sampai2 si ahlul kubur bingung, kenapa dia di angkat derajatnya seperti ini? Kemudian jawab malaikat, "Ini berkat do'a anak anak mu".

Masya Allah. Sekarang, apakah kita masih berat untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua kita sehari lebih dari 50 kali?

COPAS


Minggu, 25 Maret 2018

﴾ Jangan Ciderai Fitrah Anak ﴿

Serial Parenting

﴾ Jangan Ciderai Fitrah Anak ﴿

🔵Jangan pernah membandingkan anak. Karena setiap mereka punya keistimewaan masing-masing.

Umar bin Khatab hebat tapi tidak pernah dipilih menjadi panglima perang. Karena basic nya Umar tempramental,

Maka yang selalu terpilih jd panglima perang adalah Khalid bin Walid yang tenang dan bisa mengambil keputusan dengan tepat di lapangan karena ketenangannya.

🔵Anak yang cengeng bisa jadi ia mempunyai potensi perasa. Gampang memahami perasaan org dan mudah berempati.

🔵Anak yang cerewet, maka poleslah agar kedepannya ia menjd seorg penceramah yg mampu menyentuh kalbu.

🔵Anak yang keras kepala bisa jadi ke depannya ia adalah pemimpin besar.

🔵Kenakalan adalah jeritan hati yang belum ketemu jalan keluarnya atau potensi yang belum tampak buahnya.

🔵Ibaratnya pohon yang belum berbuah dikasih pupuk dan air yang banyak. Akhirnya busuk. Yang diperlukan adalah kesabaran dengan pupuk yang tepat.

🔵Anak yang suka suudzon bisa jadi kedepannya menjadi detektif, aparat penegak hukum yang membutuhkan potensi analisa dan kewaspadaan.

🔵Motivasi dari luar atau training sekarang SDH tidak laku. Karena tidak dianggap efektif. Yang sekarang laku adalah motivasi dari dalam diri sendiri.

🔵Apapun yang Allah berikan pada anak kita harus ridha. Karena keridhaan orang tua adalah awal membuka potensi anak-anak nya..

🔵Menyusui bukan sekedar proses memberi nutrisi tapi proses mengajarkan aqidah.

Senin, 19 Maret 2018

P E S A N A L A M


Kalau kita ingin menangkap ayam, jangan dikejar, nanti kau akan lelah dan ayam pun makin menjauh.
Berikanlah ia beras atau makanan, lihatlah ia akan datang dengan sukacita.

Begitu pula dalam mencari rezeki, melangkahlah dengan baik dan benar, jangan terlalu bernafsu memburu, tabrak sana tabrak sini. Pasti kita akan lelah tanpa hasil yang berarti.
Keluarkanlah infaq, sedekah, niscaya rezeki yang banyak akan datang menghampirimu tepat waktu.

Kalau ingin memelihara kupu-kupu, jangan tangkap kupu-kupunya, pasti ia akan terbang.
Tetapi tanamlah bunga​, maka kupu-kupu akan datang sendiri dan membentangkan sayap-sayapnya yang indah berwarna warni.

Bahkan bukan hanya kupu-kupu yang datang, tetapi kawanan yang lain juga datang. Burung-burung, lebah, capung, dan lainnya juga akan datang menambah sejuta keindahan.​

Sama halnya dalam kehidupan di dunia ini.
Ketika menginginkan​ kebahagiaan dan keberuntungan, tanamlah kebaikan demi kebaikan, kejujuran demi kejujuran, pasti, kebahagiaan dan keberuntungan akan datang menghampiri.

Oleh karena itu, selagi masih diberi anugerah hidup,​ mari kita membangun taman-taman kehidupan yang indah, dengan menanam bunga kebaikan, bunga kejujuran dan bunga keikhlasan.
Niscaya kebahagiaan, keberuntungan dan keberlimpahan akan menyelimuti hidup kita...

Selamat beraktifitas membuka pintu rezeki, saudara-riku tercinta...
😊❤💕

GROUP WA

Kamis, 08 Maret 2018

Salah Satu Mindset Bisnis

Bisnis Kudu Dibawa Happy..... 
Membesarkan bisnis itu sama halnya membesarkan anak. 
Merawat dan membesarkannya dengan penuh cinta. 
Tanpa cinta, dia tak akan tumbuh dengan sempurna. 
Tahapan demi tahapan pertumbuhan harus dilalui. 
Jangan sampai ada satu tahapan yang terlewati. 


Misal Untuk bisa berjalan, maka seorang anak harus melewati tahap merangkak. 
Kalo langsung jalan, maka akan terjadi masalah di kemudian hari. 
Seorang anak yg langsung jalan tidak melewati tahap merangkak terlebih dahulu, maka keseimbangan otaknya akan terganggu. 

Begitu jg dengan bisnis. 
Jika kita memiliki bisnis, maka kita pun harus membesarkan dan merawatnya dengan cinta. 
Atau di sebutnya passion. 
Karena energi itu berasal dari cinta. 
Cintalah yang membuat kita bertahan (eaaa... ).
Karena cinta maka kita rela berkorban memberikan yang terbaik untuk anak kita. 

Betul? kita beri nutrisi yang terbaik, sekolah yang terbaik. 
Begitupun dengan bisnis kita. 
Nutrisi bisnis yang terbaik adalah belajar. 
Sekolah bisnis terbaik adalah buku, komunitas bisnis dan orang - orang telah sukses menaklukan segala problematika dan ujian bisnis. 
Jadi.... belajar dan terus mengembangkan kapasitas diri hukumnya wajib bagi bisnis owner. 

Hasil tidak akan mendahului kapasitas. 
Kapasitas owner bisnis harus terus bertumbuh sebanding dengan pertumbuhan bisnis. 
Kembali ke topik savalas... 
Tahapan pertumbuhan seorang bayi, adalah merangkak, berjalan dan akhirnya lari. 

Jadi kalo bisnis kita mulai dari merangkak, yaa jangan stress.
Memang itu proses yg harus dilalui, nikmati. 

Banyak temannya kok...
 makanya kita mesti bergaul, terus buat link, bangun jejaring, agar kita tak merasa sendiri.... Masa iya, baru berdiri langsung lari? itu namanya bayi ajaib.... 
Dari merangkak, akhirnya bisa jalan. 
Namanya baru belajar jalan, melakukan kesalahan, terjatuh - jatuh, adalah wajar. 

Kadang kita mengambil keputusan yang salah. 
Dari situlah kita belajar. Karena kata rasulullah, jangan sampai kita terperosok kelubang yang sama. Jangan sampai melakukan kesalahan yg sama. 

Kalo pun melakukan kesalahan, jangan disesali... 
wong anak kecil itu lagi lucu - lucunya. 
Lagi imut - imutnya... Jatuh? ya, bangun lagi, jalan lagi, fokus ke depan, jangan nengok - nengok ke belakang. 
Nengok ke belakang akan menurunkan konsentrasi. 
Akibatnya bisa jatuh lagi.... 
Apa jadinya jika seorang anak putus asa belajar berjalan? Memang jalani bisnis itu kudu happy......  

Salam Farras Ayu