Minggu, 18 Maret 2012
Hikmah Dari Tidak Terkabulnya Doa
Assalamualaikum wr wb Sahabatku,kisah ini saya copy dari tulisanya Pak Imam Puji Hartono, sangat inspiratif . semoga bisa sama-sama mengambil hikmahnya.
Dalam sebuah pengajian yang membahas tentang Do’a, salah seorang jamaa’h bertanya sekaligus mengeluh kepada Ustadz,"Ustadz, di manakah keadilan Allah itu?, telah lama saya berdoa dan memohon kepada Allah, namun tidak pernah dikabulkan. Padahal saya shalat wajib maupun sunnah, puasa sunnah, bersedekah, berbuat kebaikan, tapi doa dan keinginan-keinginan saya tidak DIA kabulkan. Sedangkan teman saya si Fulan, ibadahnya kacau, shalatnya hanya Jum’atan, itu juga kadang2, bicaranya sering menyakitkan hati, akhlaknya buruk, tapi apa yang dimintanya pada Allah terkabul dengan cepat. Oh sungguh menurut saya Allah tidak adil. "
Pak Ustadz kemudian bertanya,"Bagaimana jika ada pengamen berpenampilan seram, bertato, bertindik, lagunya jelek, suaranya fals dan memekakkan telinga, apa yang Anda akan lakukan?". Jamaah itu menjawab,"Segera saja saya beri uang agar dia cepat berlalu dari hadapanku". Pak Ustadz bertanya lagi,"Lalu bagamana jika pengamen itu besuara merdu mendayu, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi, apa yg Anda akan lakukan?". "Akan saya dengarkan dan saya nikmati hingga akhir lagu, lalu saya minta ia bernyanyi lagi sekali lagi dan tambah lagi..",kata jamaah tsb sambil tertawa. Pak Ustadz, "Kalau begitu bisa saja Allah bersikap begitu kepada para hambanya yang saleh. Jika ada manusia yang berakhlak buruk dan dibenci-Nya berdoa dan memohon padaNya, maka Allah akan palingkan wajah-Nya dan segera memerintahkan kepada Malaikat: 'Cepat berikan apa yang dia minta. Aku muak dengan pintanya!, kasihlah apa yang ia minta di dunia atas kedurhakaannya kepada-Ku" Pak Ustadz itu kemudian menambahkan, “Tapi bila yg menadahkan tangan adalah hambaNya yg saleh dan rajin bersedekah, meminta kepada-Nya, maka boleh jadi Allah menunda pemberiannya dan memerintahkan kepada malaikat-Nya: "Tunggu,tunda dulu apa yang dipintanya, karena AKU menyukai doa-doanya, AKU menyukai tangis isaknya dan AKU tidak ingin ia menjauh dari-Ku setelah mendapat apa yg dipintanya. AKU ingin mendengar tangisnya karena saya mencintainya..". Jamaa’ah : “Terima kasih Pak Ustadz, sekarang saya sudah tahu jawabannya dan saya akan bertaubat memohon ampun atas prasangka buruk saya kepada Allah selama ini”.
Sahabatku, Moral kisah di atas adalah, jika doa kita belum Allah kabulkan, boleh jadi Allah menunda pemberiannya, karena apa yang kita minta melalui doa itu sebenarnya tidak baik bagi kita, dan akan membawa kemudharatan. Allah Maha Mengetahui maksud penundaannya namun kita tidak mengerti. Dalam surat Al Baqarah ayat 216, Allah Swt berfirman, “Wa'asaa an takharu syai'an wahuwa khairul lakum, wa'asaa an tuhibbuu syai'an wa huwa syarrul lakum, wallahu ya’lamu wa antum laa ta’lamuun”, artinya, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” Hikmah lainnya mengapa do’a kita belum dikabulkan, boleh jadi karena Allah mencintai kita dan Allah merindukan rintihan dan tangisan kita. Nasehat Sufi Agung Syaikh Abdul Qadir-Jailani dalam Mafatih al-Ghaib, “Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu,” Artinya, berdoalah terus menerus dan jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Juga selalu berprasangka baiklah kepada Allah karena kita tidak tahu apa yang terbaik bagi diri kita dan hanya Allah yang Maha Mengetahui. Wallahu’alam bissawab.
Semoga Allah Swt senantiasa melindungi kita dari berprasangka buruk kepada Allah, dan semoga Allah senantiasa mengijabah doa-doa kita dan dan anak keturunan kita. Amiin. Semangat pagi Sahabatku, Alhamdulillah sudah hari Jum'at (TGIF), selamat beraktifitas menjemput rezeki Allah dan jangan lupa saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran. Untuk Anda yg sedang dilanda musibah/sakit, Semoga Allah segera mengangkat musibah/penyakitnya dan menggantinya dgn kesehatan dan kebahagiaan. Amin Jangan lupa hari Jum'at kita disunnahkan banyak2 baca Shalawat Nabi dan juga baca Surat Al Kahfi. Allahummashallii ala sayyidina Muhammad wa ala'ali sayyidina Muhammad. Bâraka Allâh fîkum. Amiin Jakarta,
16 Maret 2012 Wassalamualaikum wr wb Imam Puji Hartono (IPH)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar