1. Secara numerik tentukan fungsi
profil kecepatan aliran laminar pada setiap jarak X dari ujung pelat bagian
depan (aliran hulu). Bandingkan dengan hasil analitis. Jelaskan jawaban saudara
2. Untuk Soal no 1. Tentukan, secara numerik,
hambatan pelat tersebut. Bandingkan dengan hasil analitis.
3. Jika bagian bawah pelat (soal
no 1) diberikan fluks panas, tentukan, secara numerik, fungsi profil
temperatur pada lapisan batas termal. Bandingkan dengan hasil analitis.
4. Tentukan , secara numerik, koefisien
perpindahan panas konveksi untuk soal no. 3. Bandingkan dengan hasil analitis.
jawaban dari pertanyaan di atas adalah:
1. Aliran kecepatan laminar yang mlewati plat datar
dan tipis dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:
- menentukan
panjang dan tipis plat yang akan dilewati aliran. Untuk kasus ini panjang plat
yang dilewati 1 meter dan tebal plat 0,1 meter.
- menentukan posisi udara masuk(inlet 1) dan
inlet 2
- menentukan kecepatan udara yang masuk ke
pangkal plat.
- tekanan di
inlet 2 dianggap vacum sehingga yang mempengaruhi profil kecepatan hanya dari plat saja.
Profil aliran laminar yang melewati
plat berdasarkan reynold number yaitu
Re = ρu0L/
μ
Dan berdasarkan teori adalah:
Pada simulasi yang dilakukan, jumlah
cell yang digunakan adalah 80 pada arah i dan 40 pada arah J. Setelah dilakukan simulasi dengan kecepatan
inlet 1 0,1 m/s hasil profil kecepatanya didapat sebagai berikut :
Dari hasil yang
didapat sesuai dengan teori yang ada dimana pada bagian awal aliran akan
mengalami
developed dan semakin kearah
ujung aliran akan fully developed. Nilai kecepatan untuk beberapa node ditampilkan sebagai berikut:
Hasil simulasi
dari kontour kecepatan pada aliran laminar tersebut terlihat pada grafik di
bawah ini. Node yang diplot hanya 4 node
yaitu 18, 22, 25 dan 30. Dari grafik terlihat bahwa semakin ke arah kanan
grafik semakin besar artinya aliran semakin fully developed.
2. hambatan
Nilai shear
stress pada plat akan mempengaruhi aliran. Semakin laminar aliran , nilai shear
stress akan semakin besar, sebaliknya nilai shear stress pada aliran turbulence
akan semakin kecil. Seharusnya pada simulasi semakin ke arah ujung profil shear
stress yang dialami akan semakin kecil. Persamaan shear stress seperti di bawah ini.
.τ = μ (du/d y)
Seteah di simulasi maka hasilnya sebagai berikut:
Dari gambar
di atas terlihat, shear stress pada bagian awal labih besar dibandingkan dengan
pada bagian ujung dikarenakan pada bagian ujung aliran sudah mengalami fully
develope.
- Program VB
gauss jordan untuk mencari persamaan soal no 1 dan 2 adalah:
Private Sub
CommandButton1_Click()
Dim A As
Double
Dim b, c, d, e, f, a0, b0, c3, c4, c5, j3,
j4, j5 As Double
For i = 1 To 50
A = A + Cells(1 + i, 10) ' jumlah total
x
b = b + Cells(1 + i, 11) ' jumlah total
y
c = Cells(1 + i, 10) ^ 2 ' menulis
pangkat
Cells(1 + i, 12) = c
d = d + Cells(1 + i, 12) ' jumlah x2
c3 = Cells(1 + i, 10) ^ 3 ' menulis
pangkat 3
Cells(1 + i, 13) = c3
j3 = j3 + Cells(1 + i, 13) ' jumlah
pangkat 3
c4 = Cells(1 + i, 10) ^ 4 ' menulis
pangkat 4
Cells(1 + i, 14) = c4
j4 = j4 + Cells(1 + i, 14)
e = Cells(1 + i, 10) * Cells(1 + i, 11)
' x kali y
Cells(1 + i, 15) = e ' menuliskan nilai x*y
f = f + Cells(1 + i, 15) ' jumlah xy
c5 = (Cells(1 + i, 10) ^ 2) * Cells(1 +
i, 11) ' x*y
Cells(1 + i, 16) = c5
j5 = j5 + Cells(1 + i, 16) ' jumlah x2y
Next
Cells(55, 10) = A
Cells(55, 11) = b
Cells(55, 12) = d
Cells(55, 13) = j3
Cells(55, 14) = j4
Cells(55, 15) = f
Cells(55, 16) = j5
' Cells(9, 5) = f
'denom = (7 * d) - (a * a)
'a0 = ((b * d) - (a * f)) / denom
'b0 = ((7 * f) - (a * b)) / denom
' Cells(3, 10) = "y=" &
b0 & "x" & "+" & a0
End Sub
Dari program tersebut kemudian
akan di dapat A , b dan c. Kemudian nilai tersebut dapat dijadikan matrik untuk
tiap node. Selanjutnya akan didapatkan hasil least squarenya
3.
Jika plat
diberikan heat flux, maka temperatur di dekat plat akan semakin panas sehingga
akan mempengaruhi pola aliran. Penyebaran heat flux dan temperaturnya dapat
dilihat dengan menggunakan persamaan:
q” = - k (∂T/∂y) ]y=0
(∂T/∂y) = (To
– T1)/ (yo-y1)
Dimana:
To =
temperatur plat
T1 =
temperatur yang diberikan pada
Yo =
0
Y1 =
kondisi pada y sama dengan i
Langkah-langkah melakukan
simulasinya adalah:
-
Tentukan To yang ingin diberikan
pada plat.
-
Tentukan kecepatan awal Uo sesuai
dengan soal nomor 1.
-
Tentukan besaran heat flux pada
plat.
- Dengan melakukan simulasi maka
akan didapatkan nilai penyebaran temperatur dan panasnya pada setiap node.
Dari hasil simulasi yang dilakukan maka hasilnya
adalah:
Berdasarkan simulasi yang telah
dilakukan dapat dilihat bahwa:
a. Pola kecepatan sama dengan kasus sebelum diberi heat flux dimana
pada bagian awal aliran akan mengalami
developed dan semakin kearah ujung aliran akan fully developed.
b. Heat flux hanya terlihat pada plat dan sedikit di atas plat. Hal ini dikarenakan perpindahan
panasnya belum diberikan perbedaan temperatur dari udara luar.
c. Temperatur semakin besar ke arah ujung dikarenakan temperatur
panas pada bagian awal plat ditiup oleh aliran. Sehingga temperatur semakin ke
ujung akan semakin tinggi.
4.
Koefisien pindah panas didapatkan dari persamaan di bawah
ini:
hx = 0.04 k/x (Re^0.9)(Pr^0,333)
Dimana:
hx = koefisien perpindahan panas pada
arah x
k = konduktivitas termal.
Re x = reynold number pada arah x
Pr = prandtl number pada arah x
Langkah simulasinya sama seperti nomor tiga. Hanya saja
setelah untuk membuktikanya diperlukan perhitungan berdsarkan persamaan di
atas. Hasil simulasinya adalah sebagai berikut: