Kalau mau, berarti kita mesti siap dengan tiga hal:
- rutin jualan
- hidup hemat
- beli aset
Insya Allah, pasti mapan.
Simple? Iya. Namun bukan berarti easy.
Teramat jarang orang yang menguasai tiga hal tersebut.
Misal, dia demen jualan tapi boros.
Dia siap hidup hemat tapi anti jualan.
Pengen bokek selalu? Nah, langgarlah tiga hal tersebut.
Dijamin bokek. Hehehe.
Sepertinya Anda sudah tahu dan sudah mengalami.
Hehehe. Soal jualan, izinkan saya, Ippho Santosa, mengambil sebuah contoh sederhana.
Saya mulai jualan sejak SMA.
Semakin serius jualan, ketika kuliah.
Mulai dari jualan baju, air, burger, dan entah apa lagi.
Jauh-jauh hari, guru saya pernah mengingatkan, "Jangan malu dan tabu dalam menjual. Ada barang bagus, kok didiamkan saja? Kasihtahu dong sama yang lain. Seluas-luasnya."
Karena saya gigih, alhamdulillah sebagian produk saya laku.
Ya, laku. Sayangnya, sebagian tidak laku. Kenapa?
Karena saya tidak terlalu paham ilmunya.
Cuma mengandalkan kemauan saja.
Setelah kelak saya menjadi entrepreneur, barulah saya sadar,
"Gigih itu harus. Sekali lagi, gigih itu harus. Tapi berilmu juga harus."
Mau sampai kapan coba-coba terus tapi nggak laku-laku?
Dengan ilmu, kita dimampukan untuk menjual dengan lebih cepat dan lebih banyak.
Misalnya, setelah belajar ilmu penjualan secara tatap muka (face to face),
barulah kita tahu intonasi, bahasa tubuh, pakaian, timing, dan pertanyaan yang bersifat meng-closing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar