Kamis, 26 November 2015

"Untukmu Wahai Pengemban Dakwah"



Ayo merenungi hakikat beragama, menghayati makna ikhlas dalam beramal, merasakan cinta sejati kepada Allah. Jangan terpola dengan aktivitas yang sekedar mendorong orang beramal demi organisasi/harokah.



Jangan sampai ada perasaan bangga ketika merasa menjadi pengemban dakwah “ideal”. Bisa merekrut  si anu, berhasil mengkontak tokoh fulan. Dll. Amal dikontrol orang lain.

Saat jadi pembicara, lalu merasa sukses. Diceritakan dimana2. Saat tidur diingat2 “betapa hebatnya” tadi saat ceramah. Diingat2 segmen bagaimana bisa membuat orang lain tertawa.

Saat orasi dan sukses, senang ketika dipublikasikan. Diingat2 segmen saat bisa membakar semangat massa. Bangga ketika jadi pembicaraan. Mencari2 foto diri diantara puluhan foto kegiatan. Hati mekar saat jadi pusat perhatian.

Jangan sampai beramal karena manusia. Riya’ yang begitu telanjang di depan mata, tanpa disadari sia-sia semua amal dihadapan Allah, bagai pasir diatas batu yang licin, sirna ketika ditimpa hujan berangin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar