Jumat, 11 September 2015
Tak Ada Ruginya
Tak ada ruginya mendengarkan kata hati.
Jika kita bekerja kantoran, belasan tahun, bahkan puluhan tahun, untuk kemudian, cita-cita masa muda kembali datang menghampiri. Ingin terbang bebas, menggapai angkasa luas. Maka, tiada ruginya mengikuti kata hati. Berhenti dari pekerjaan tetap, mulai mengejar cita-cita lama. Beresiko memang, ragu-ragu tentu saja, cemas, karena kemapanan dan kenyamanan memang selalu membuat kita tidak mau berubah. Tapi tetapkan niat, ambil keputusan. Hidup ini pendek, saat kita sudah senja, kita akan berdiri, menoleh ke belakang, agar tiada sesal kelak.
Tak ada ruginya mendengarkan kata hati.
Jika teman-teman kita ramai-ramai masuk sebuah jurusan atau fakultas tersohor, yang di sana konon katanya, pekerjaan dan masa depan lebih terjamin, sedangkan kita punya pilihan berbeda sendiri. Maka, tiada ruginya mengikuti kata hati. Genapkan keputusan memilih jurusan/fakultas kita. Tidak masalah tidak terlihat keren, canggih atau hebat. Pun tidak mengapa jika orang-orang berbisik, atau keberatan. Hidup ini pendek sekali, hanya sekejap mata, tiba-tiba kita sudah lulus kuliah. Sungguh beruntung orang-orang yang belajar dengan riang, karena pilihan sendiri, tahu persis hendak menjadi apa. Itu jauh lebih penting dibanding hal hebat menurut kaca mata dunia, apalagi dibanding komentar orang lain.
Tak ada ruginya mendengarkan kata hati.
Hidup ini dipenuhi pilihan. Setiap pilihan selalu punya resiko. Ada seorang ibu yang hendak full mengurus anak-anak dan keluarga. Ada seorang anak muda hendak merantau jauh menimba ilmu. Ada seorang profesional harus memutuskan masa depannya. Bahkan remaja di sekitar kita, juga tidak bisa lepas dari pilihan-pilihan hidup. Maka, saat kita ada di persimpangan jalan, jangan kalut dan jangan bimbang, tersenyumlah, kawan, tiada rugi mendengarkan kata hati. Ambil keputusan.
Tak ada ruginya mendengarkan kata hati.
Karena hidup ini pendek sekali. Selalu hiasi dengan ahklak terbaik, selalu bermanfaat bagi banyak orang. Semoga kelak, kita berdiri di penghujung jalan, menoleh. Tersenyum lega. Kita pernah melakukannya. Soal berhasil atau tidak, itu rahasia Tuhan.
#copas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar