Kamis, 22 November 2018

GIMANA SIH “ASLINYA” KITA?

Seperti prinsip teko, kita hanya akan mengeluarkan isi teko.
Jika isinya kopi, akan mengalir kopi.
Jika isinya teh, akan keluar teh.

Pertanyaannya APA saja ‘aslinya’ kita?
Tergantung apa yang kita isikan ke dalamnya.
Kemarahan? Kebencian? Kekecewaan?
Atau
Pemaafan? Kebaikan hati? Kasih sayang?

Pertanyaan berikutnya: KAPAN aslinya kita dikeluarkan?
Ketika kita dalam keadaan tertekan.
Ketika kita berada dalam kondisi ‘terancam’.
Kadang ancaman yang lebih kita anggap mengerikan adalah ancaman yang tidak kelihatan.

Seperti ancaman tidak dianggap keren, tidak dianggap hebat, tidak dianggap baik, tidak dianggap berprestasi.
Dengan kata lain, ancaman terhadap ‘ego’.
Lalu bagaimana cara mengisi dengan yang baik-baik?
Segala informasi masuk melalui indera kita. Apa yang kita lihat, dengar dan alami akan tersimpan menjadi ‘isi’.
Berteman dengan lingkungan yang baik, yang kata-kata dan perilakunya baik, membaca yang muatannya baik, menonton yang beritanya baik dan follow sosmed yang baik.
Jangan sampai kita dikendalikan oleh rasa takut, kebencian dan kemarahan.
Ambil kendali ketika ia kecil. Ketika rasa-rasa itu belum mengendap dan menetap di dalam ‘teko’ kita.

Ingin tahu cara isi ‘teko’ dan mengolah isi ‘teko’ yang lebih baik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar