Oleh: Abdullah Sholeh Hadrami
ALHAMDULILLAH, aku sudah 
melewati masa itu. Jujur aku dulu pernah berpemahaman merasa kelompokku 
adalah paling benar sendiri dan yang lain adalah sesat.
Pernah aku terperangkap dalam pemikiran bahwa kelompokku adalah Al-Firqotun Najiyah (golongan yang selamat) sedang yang lainnya adalah ahli neraka.
Alhamdulillah akhirnya Allah berikan hidayah kepadaku untuk keluar dari pemikiran sempit seperti itu.
Aku belajar ke banyak guru dan aku 
mencintai mereka semua dan tidak mungkin melupakan jasa-jasa mereka.. 
Walau akhirnya Allah arahkan aku untuk berada dalam barisan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Salafy, ini adalah pilihanku.
Bagiku, semua umat Islam adalah saudaraku dan aku suka saling mengingatkan dan saling menasehati serta saling mendoakan.
Aku berharap kita semua sama-sama Allah masukkan ke dalam Jannah.
Pengalaman masa lalu, buku-buku yang 
dibaca, dan guru-guru yang mengajari serta lingkungan, kesemuanya itu 
akan berpengaruh dalam pemahaman keagamaan seseorang.
Berbicara tentang kelompok dalam Islam tidak akan pernah tuntas karena semua merasa paling benar dan menuduh yang lain tersesat.
فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“Kemudian mereka (pengikut-pengikut 
rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa 
pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi 
mereka (masing-masing).” [QS: Al-Mukminun [23]: 53]
Kita perlu selalu membaca dan merenungkan ayat ini secara rutin dan terus menerus disertai muhasabah, koreksi dan mawas diri;
فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.”[QS : An-Najm Ayat [53] 32]
Hanya Allah Yang Maha Tahu siapa yang terbaik diantara kita di SisiNya.
Ada satu berhala dalam diri kita semua yang harus kita hancurkan, yaitu; NAFSU!
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ 
هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ 
وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ
 اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
“Maka pernahkah kamu melihat orang 
yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah menyesatkannya 
berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan Allah telah mengunci mati 
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka
 siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya 
sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” [QS: Al-Jatsiyah Ayat [45]: 23]
Daku hanyalah seorang hamba yang miskin 
papa di hadapanNya. Dosa-dosaku teramat sangat banyak,  amal ketaatanku 
teramat sangat sedikit, hatiku selalu berbolak-balik, perjalananku cukup
 jauh, bekalku belum mencukupi, tapi ajalku telah dekat.
Harapanku Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkenan mengasihi lagi menyayangiku.
Ayat harapanku,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا 
عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ 
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
”Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang 
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus 
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
 Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS: 39 Az-Zumar [39]: 53)
Ya Allah, ampunilah semua kejahilan hamba dan bimbinglah hamba istiqomah di jalanMu yang lurus.
Dari saudaramu yang selalu mencintaimu dan berharap berkumpul denganmu sampai di Jannah Firdaus.*
@AbdullahHadrami
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar