Minggu, 01 Februari 2015

Melihat ke Belakang, Menatap Masa Depan

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Pernakah dalam setiap pekannya kita meluangkan waktu sejenak merenungi apa yg terjadi di sekitar. dalam 7 x 24 jam banyak pesan yang datang pada kita kalau mau kita mau berpikir. walaupun tidaklah sama peristiwa yang dialami seorang manusia dengan yang lain selama satu pekan.  semoga peristiwa pekan ini dapat kita ambil pelajaran.

MOMENT 1:



Meninggalnya seorang teman satu Angkatan dengan proses yang begitu cepat. jam 17.39 WIB adalah chat terakhir yang dia kirim ke group, lalu jam 19.00 mendapat kabar kalau Ia (Ardhi) telah meninggal saat menjelang magrib 25 Januari 2015 dalam usia yang masih sangat muda. Orang yang baik, supel, bisa bergaul ke siapa saja. tapi sekali, kematian  kembali mengingatkan bahwa ia tidak lah datang pada yang renta saja. Kematian bisa datang pada Siapa saja, kapan saja dan dimana saja kalau jatah untuk beramal di dunia sudah habis.

Maka benarlah nasehat dari Syaikh Abdul Malik al-Qasim ini , “Betapa seringnya, di sepanjang hari yang kita lalui kita membawa [jenazah] orang-orang yang kita cintai dan teman-teman menuju tempat tinggal tersebut [alam kubur]. Akan tetapi seolah-olah kematian itu tidak mengetuk kecuali pintu mereka, dan tidak menggoncangkan kecuali tempat tidur mereka. Adapun kita; seolah-olah kita tak terjamah sedikit pun olehnya!!”

Sebagai pengingat mari renungkan pula nasehat dari Imam Anas bin Malik ra. mengatakan : "Bahwasanya bumi setiap hari memanggil dengan 10 kalimat. Bumi itu berkata :
  1. Wahai anak cucu Adam, kamu berjalan diatas punggungku, tapi tempat kembalimu didalam perutku.
  2. Kamu melakukan maksiat diatas punggungku dan kamu disiksa dalam perutku.
  3. Kamu bergurau diatas lambungku, tapi kamu menangis dalam perutku.
  4. Kamu makan barang haram diatas punggungku, tapi seluruh singgat memakan kamu dalam perutku.
  5. Kamu bergembira ria diatas punggungku, tapi kamu akan merasa susah dalam perutku.
  6. Kamu mengumpulkan barang haram diatas punggungku, tapi kamu hancur dalam perutku.
  7. Kamu sombong diatas punggungku, tapi kamu menjadi hina dan remeh didalam perutku.
  8. Kamu berjalan bersukaria diatas punggungku, tapi kamu jatuh kesedihan didalam perutku.
  9. Kamu berjalan dalam cahaya diatas punggungku, tapi kamu duduk dalam kegelapan yang gelap gulita dalam perutku.
  10. Kamu berjalan berjamaah diatas punggungku, tapi kamu duduk sendirian dalam perutku.
Disebutkan dalam riwayat, bahwasanya kubur itu setiap hari memanggil 3 kali :
  1. Aku menjadi rumah : orang yang tersendiri, binatang buas, kala dan ular
  2. Aku menjadi rumah yang gelap
  3. Aku menjadi rumah singgat
Diterangkan dalam riwayat yang lain, bahwasanya kubur setiap hari memanggil 5 kali :
  1. Aku rumah yang terpencil, maka hendaklah kamu senang membaca Al-Qur'an.
  2. Aku rumah yang gelap, maka terangilah aku dengan shalat malam.
  3. Aku rumah debu, bawalah aku seprei yaitu berupa amal shalih.
  4. Aku rumah ular, maka bawalah penawarnya, yaitu "Bismillahir Rahmaa nirrahim" dan mencucurkan air mata.
  5. Aku rumah pertanyaannya Munkar dan Nakir. Maka perbanyaklah membaca "LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASUULULLAH" diatas punggungku, agar kamu dapat memberikan jawabannya.
 semoga kita semua mendapatkan kematian yang husnul khatimah.. aamiin

MOMENT 2


Kelahiran Anak seorang teman ( Lucky Jayadi) pada tanggal 1 Februari 2015. sebuah moment yang tentunya membahagiakan bagi pasangan yang baru pertama mendapat momongan. karena Anak yang soleh adalah salah satu sumber kebahagiaan seorang muslim.Ibnu Abbas menjawab bahwa ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama, Hati yang selalu bersyukur.
Artinya selalu menerima apa yang telah Allah SWT berikan dengan ikhlas apapun bentuknya. Agar dapat selalu bersyukur, maka mestilah kita memahami ayat.
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.” (QS. Al Mu’minun, 23 : 1) , “Dan terhadap nikmat tuhanMU, maka hendaklah kamu sebarkan. (QS. Ad Dhuha, 93 : 11)

Kedua, pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang saleh. ia menciptakan suasana rumah teduh dan menurunkan keluarga yang saleh pula. indah dan menentramkan. para peneliti membuktikan, kesalehan (inner beauty) adalah 2/3 faktor penentu kebahagiaan hidup, sedangkan kecantikan atau ketampanan dan kekayaan hanyalah 1/3 darinya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami/istri yang memiliki seorang suami/istri yang sholehah. Yang dengannya kita menjadi lebih dengan dengan sang Pencipta, dan penguasa hati.

Ketiga, anak yang sholeh.
Rasulullah saw bersabda: "Apabila seorang anak Adam mati maka terputuslah seluruh amalnya kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim)

Saat Rasulullah SAW thawaf. Rasulullah bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasul bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia.Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?
Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh. dan semoga kita menjadi anak yang soleh bagi kedua orang tua.


Keempat, lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)." (QS. At Taubah, 9 : 119)

Ibnul Qayyim mengisahkan, “Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau ketika kami merasakan sempit dalam menjalani hidup, kami segera mendatangi Ibnu Taimiyah untuk meminta nasehat.
Maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.

Itulah pentingnya bergaul dengan orang-orang sholeh, dapat kembali membangkitkan semangat keimanan sehingga kita pun dapat menularkan nuansa kebaikan kepada lingkungan sekitar kita.

Kelima, harta yang halal.
Harta yang halal. yang terpenting dalam Islam kualitas harta, bukan kuantitas harta. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”.


Keenam, semangat untuk memahami agama.
Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. 

Ketujuh, umur yang barokah
.
Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Umur yang dalam kesehariannya selama 24 jam adalah menjadi nilai ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Allah SWT. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya barokah.

      Karena banyak pelajaran di dunia ini di ambil dari hakitat pertemuan dan perpisahan, ada yang datang kemudian yang datang akan pergi.  yang pergi selalu menyisakan kenangan, dan yang datang memberi harapan akan sebuah kenangan yang akan diukir kemudian hari.
Hakikatnya perpisahan didunia ini lebih lama dibandingkan pertemuan, berapa puluh tahun pun engkau bertemu, kau akan berpisah , yang kekal hanyalah kenanganya. dan di akhirat nanti adalah adalah awal dari pertemuan yang kekal atau perpisahan yang kekal. Semoga di setiap pertemanan terdapat amal yang dapat dijadikan alasan untuk bertemu di syurga.
"Banyak teman pada hari itu menjadi musuh bagi sebagian yang lainya"

Semoga kita termasuk hamba yang dikarunia faham dalam agamanya, yang  dapat dapat mengambil hikmah pada tiap moment kehidupan yang dilalui, yang dengannya akan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Lihatlah peristiwa-peristiwa yang lalu, dan jadikan ia pelajaran hidup lalu gunakan untuk menghadapi masa depanmu yang Lebih baik, lebih berkah dan di ridhoi Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar