Beginilah kiranya zaman paradoks itu...
Di zaman paradoks
Masyarakatnya
semakin pintar tetapi tidak semakin bijak, banyak ahli tetapi semakin banyak masalah.
Di zaman paradoks,
Semuanya serba instant, banyak makanan cepat saji namun rendah gizi, banyak obat tetapi kesehatan
menurun.
Orang terbiasa tergesa-gesa, ceroboh, sedikit tertawa, suka
mengebut, cepat marah, tidur terlambat, bangun sudah lelah, sedikit membaca,
banyak menonton, dan jarang berdoa.
Di zaman Paradoks
Rumah-rumah semakin besar, namun ruang hati semakin sempit
Tempat
tinggal semakin indah,
tetapi keluarga berantakan
Pendapatan bertambah, perceraian meningkat
Teknologi informasi
semakin canggih, tetapi hubungan
manusia semakin renggang.
Jalan
luas bebas hambatan, tetapi sudut pandang manusia semakin sempit.
Di Zaman Paradoks,
Masyarakatnya belajar
bagaimana mencari penghidupan, bukan belajar
bagaimana hidup.
Kepemilikan berlipat ganda, tetapi kehilangan nilai. Banyak membeli, sedikit menikmati.
Orang sudah pulang pergi ke bulan, tetapi merasa berat sekedar
menyeberang jalan menemui tetangga baru.
Orang bisa menaklukkan ruang angkasa, tetapi bukan ruang
dalam dadanya.
Sebenarnya apa sesungguhnya yang Dicari Manusia?
Ah... alangkah indahnya orang beriman itu
“Alangkah menakjubkan keadaan orang beriman,
karena seluruh perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan ia bersyukur, dan itu menjadi
kebaikan baginya. Jika ia tertimpa kesulitan iapun bersabar, dan itu menjadi
kebaikan baginya.” HR Ahmad
Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang beriman ..
With Love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar