Sebelum subuh sudah berangkat ke kantor...,
Setelah isya baru kembali dari kantor...,
Dzuhur... terjepit waktu istirahat kantor...,
Ashar... pekerjaan banyak sekali di kantor...,
Maghrib.. tanggung dijalan, perjalanan pulang dari kantor...,
Isya... masih capek, baru pulang dari kantor...,
Malam-malam ditelpon untuk datang ke kantor.... malah buru2 segera berangkat ke Kantor Sholat Isya' dilupakan..!!
Disaat pensiun...
Hanya memiliki rumah sederhana.. bukan istana...
Mobil tua yg perawatannya pun mahal...
Uang pesangon sudah habis atau uang pensiun hanya cukup untuk makan...
Yang bisa memiliki rumah lebih mewah, tubuh lemah dan sakit2-an sudah tidak bisa menikmati indahnya rumah..
Hari-hari hanya merasakan rasa sakit...
Puluhan tahun kerja banting tulang...
Setelah rumah, mobil dimiliki... hartapun pelan2 habis untuk berobat..
Berat untuk Sholat karena semua sendi sudah tidak kuat...
Ditambah masa muda sibuk kerja hingga tak terbiasa Sholat...
Mati-matian membela kantor atas perintah atasan... Sampai-sampai malas Sholat boro2 ke Masjid...
Tapi disaat tua.., lemah.., dan akhirnya wafat...
Jasadpun meminta disholatkan di Masjid..
dengan Ustadz sebagai Imamnya.., bukan anaknya yang menjadi Imam...
Mati-matian membela kantor patuh sama atasan...,*tapi tak seorangpun mati di Sholatkan di kantor dengan atasannya sebagai *Imam Sholat jenazahnya...
Jadi...
Masihkah kalian mengutamakan KANTOR daripada MASJID..?????
Padahal..
MASJID adalah tempat terakhir kita.. di SHOLAT kan.
Semoga dpt menjadi bahan renungan.......... bagi yg masih aktif kerja, maupun yg sudah pensiunan, tapi malas Sholat berjamaah di Masjid
Monggo mumpung masih diberi waktu jangan tinggalkan :
" SHOLAT BERJAMAAH MAKMURKAN MESJID "
ππππππ
Rabu, 18 Juli 2018
Senin, 16 Juli 2018
Sunnah, yakin gpp ditinggal
Kalau kita ditanya apa arti "SUNNAH" pasti jawabannya "kalau di kerjakan dapat pahala dan kalau tidak di kerjakan tidak apa-apa"_
Padahal, kalau kita SHALAT "SUNNAH" RAWATIB 12 RAKAAT, Allah menjanjikan rumah di Surga (haditsnya shahih)_
Yakin nih enggak apa² di tinggal???_
Kalau kita SHALAT "SUNNAH" FAJAR, pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya (haditsnya shahih)_
Yakin nih enggak apa² ditinggal???_
Kalau kita SHALAT "SUNNAH" SYURUQ pahalanya seperti haji & umroh sempurna 3X (haditsnya shahih)_
Yakin nih enggak apa² ditinggal???_
Kalau kita SHALAT "SUNNAH" TAHAJUD, Allah angkat karirnya, dibimbing segala urusanya, diberikan solusi semua masalahnya & jika diganggu Allah akan bantu (dalilnya Al Quran)_
Yakin nih enggak apa² ditinggal???_
Kalau kita SHALAT "SUNNAH" DHUHA, itu salah satu wasiat Rasulullah, pengganti sedekah seluruh sendi & pengganti dzikir empat kalimat agung (haditsnya shahih)_
Yakin nih enggak apa² ditinggal???_
Kalau kita mengerjakan amalan yang "SUNNAH" yaitu berwudhu sebelum tidur, maka Allah titipkan malaikat selama kita tidur & akan dibukakan delapan pintu surga, kita boleh masuk & boleh memilihnya (haditsnya shahih)_
Yakin nih enggak apa² ditinggal???_
Kalau kita mengerjakan amalan yang "SUNNAH" yaitu membaca doa setelah mendengarkan adzan, maka akan dapat syafa'at dari Rasulullah, diampuni dosanya & do'a kita akan dikabulkan Allah Ta'ala (haditsnya shahih)_
Yakin nih enggak apa² ditinggal???_
Kalau kita mengerjakan amalan yang "SUNNAH" yaitu membaca Al-Qur'an 10 ayat per hari, maka Allah akan memasukan kita ke surga tertinggi yaitu surga FIRDAUS (haditsnya shahih)_
Yakin nih enggak apa² ditinggal???_
Untuk urusan "SUNNAH" seharusnya mulai saat ini di mindset kita bukan lagi "kalau di kerjakan dapat pahala, dan kalau tidak di kerjakan tidak apa-apa" tapi diganti menjadi "kalau di kerjakan akan "DAPAT UNTUNG BESAR", dan kalau tidak di kerjakan justru akan "RUGI BESAR"_
Kata-kata ah..., itu kan cuma "SUNNAH" adalah bisikan dari SETAN yang terus dihembuskan agar kita tdk melaksanakan amalan² "SUNNAH" tersebut._
Jangan lupa, AJAL atau KEMATIAN akan menjemput kita setiap saat tanpa melihat berapa tahun usia kita
SEMOGA* dengan ridha AllΓ£h kita semua mendapatkan rahmat, taufiq & hidayah, serta diberikan kemudahan untuk mengamalkan semua amalan² "SUNNAH" tersebut diatas,
Aamin Yaa Rabb...
Rabu, 11 Juli 2018
Anak Yang Menyejukkan
Senangkah anda bila
anak anda lulusan IPB, ITB, UI, UGM atau
Amerika, Eropa ?...
Lalu kerja di Amerika...?
Anak yg bagaimanakah yg anda
Inginkan ?
Aku seorang pensiunan pegawai Kantor Walikota. Usiaku sudah 63 tahun dan sekarang duduk di kursi roda karena suatu penyakit. Suamiku meninggal sewaktu aku memasuki masa pensiun. Anak2 kami ada 4 orang, semuanya berprestasi kecuali si bungsu kami. Dia, yang bungsu, menderita kelainan, wajahnya tidak sempurna dan kelakuannya tidak sesuai dengan umurnya. Tapi hatinya baik dan suka menolong. Ketiga anakku yang lain adalah sarjana ITB, 2 orang mendapat bea siswa ke Amerika dan Jerman dan sekarang ketiga2nya sudah punya perusahaan sendiri yang maju, dan hidup sangat berkecukupan.
Setelah suamiku meninggal aku tinggal berdua saja dengan si bungsu. Pagi2 dia mengangkatku ke kamar mandi, setelah itu mengangkatku lagi ke kursi roda. Dia membantuku berpakaian. Dia juga rajin memasak makanan kesukaanku. Tiap pagi dia membawaku dengan kursi rodaku keliling kompleks perumahan untuk menikmati matahari.
Dalam hidupku yg sepi ini aku sering menangis kalau memandang wajah bungsuku. Bukan karena dia cacat, tapi karena kami selama ini telah menyia2kan nya, menyisihkannya dari anak2ku yg lain. Aku tidak bisa melupakan bagaimana kami tidak pernah mengajaknya liburan bersama kakak2nya, tidak pernah mengikutkannya dalam acara keluarga atau kumpul2 dgn teman dan kerabat. Bahkan dalam foto keluargapun kami tidak mengikut sertakannya. Kami seakan hanya punya 3 anak. Aku juga tidak pernah lupa bagaimana bangganya kami dgn prestasi kakak2nya sejak mereka masuk sekolah TK sampai selesai kuliah. Semua orang kagum dan memuji mereka dan salut dengan cara kami mendidik mereka.
Waktu berlalu, sejak anak2ku berkeluarga, mereka kelihatan sangat sibuk. Mereka jarang menelepon, pulang kerumah waktu liburanpun sekali2 saja. Lebaran tahun lalu si sulung pulang sekeluarga. Tapi aku heran dan sedih, mereka tidak mau menginap di rumah kami, rumah tempat dia dibesarkan. Mereka lebih memilih di hotel. Setelah Sholat led, aku dan si bungsu sudah siap menunggu mereka dengan hidangan rawon dan empal daging kesukaan anakku. Sampai siang mereka belum muncul, kemudian berangsur sore mereka belum juga datang. Aku sudah berusaha beberapa kali menelepon, tetapi teleponnya tidak diangkat. Setelah jam 20.00 malam, si sulung yg kutunggu2 datang juga. Tapi tanpa anak2 dan istrinya. Katanya ringan, "mereka capek seharian pergi puter2 kota, dan sekarang ingin tidur". Waktu kukatakan kalau rawon dan empal sudah disediakan, dia menjawab, "sudah makan Ma, kenyang". Kemudian dia berbalik dan kembali ke hotel. Aku duduk terhenyak. Kenapa semuanya berubah begini? Dia kebanggaanku dari dulu kenapa sekarang jauh berbeda?...
Ya Allah, aku menangis ter-sedu2. Bungsuku berlutut di depanku sambil memegangi tanganku dan berkata: "Ma, jangan nangis, nanti Mama sakit. Empalnya kita aja yg makan. Aku suka kok, Mama juga suka kan?".. Dia memelukku sembari menghapus air mataku... Kami berpelukan erat.
Ampuni hamba ya Allah, telah menyia-nyiakan karunia terindahMu yg berhati emas ini. Ampuni hamba telah pilih kasih kepada titipanMu. Ampuni hamba telah me-nyia2kan kepercayaanMu yg telah menitipkan dia yg tidak sempurna ini. Ampuni hamba telah menganggapnya tidak ada. Ampuni hamba telah merasa malu menerima titipanMu ini ya Allah. Ampuni hamba telah sombong membangga2kan kakak2nya. Ya Allah, hamba orang yg hina... Ampuni hamba ya Allah...
Masyaa Allah..._ Kisah Ini Sangat Mengharukan... dan Membuat Kita Semakin Tersadar Bahwa Kadang Allah Memberikan Sesuatu Yg Menurut kita bukan yg terbaik... Namun Allah mempunyai satu rencana indah... Ternyata... itulah KARUNIA INDAH yg terbaik untuk kita... dan membuat kita bahagia.... ππΉ
_Semoga bermanfaat dan sbg muhassabah diri kita atas semua pemberian Allah dg selalu bersyukur KpdNya..
nikmati hidupmu dan syukuri karuniaNya... semoga kita diberkahi anak anak yang shaleh dan penuh Iman... aamiin.....
anak anda lulusan IPB, ITB, UI, UGM atau
Amerika, Eropa ?...
Lalu kerja di Amerika...?
Anak yg bagaimanakah yg anda
Inginkan ?
Aku seorang pensiunan pegawai Kantor Walikota. Usiaku sudah 63 tahun dan sekarang duduk di kursi roda karena suatu penyakit. Suamiku meninggal sewaktu aku memasuki masa pensiun. Anak2 kami ada 4 orang, semuanya berprestasi kecuali si bungsu kami. Dia, yang bungsu, menderita kelainan, wajahnya tidak sempurna dan kelakuannya tidak sesuai dengan umurnya. Tapi hatinya baik dan suka menolong. Ketiga anakku yang lain adalah sarjana ITB, 2 orang mendapat bea siswa ke Amerika dan Jerman dan sekarang ketiga2nya sudah punya perusahaan sendiri yang maju, dan hidup sangat berkecukupan.
Setelah suamiku meninggal aku tinggal berdua saja dengan si bungsu. Pagi2 dia mengangkatku ke kamar mandi, setelah itu mengangkatku lagi ke kursi roda. Dia membantuku berpakaian. Dia juga rajin memasak makanan kesukaanku. Tiap pagi dia membawaku dengan kursi rodaku keliling kompleks perumahan untuk menikmati matahari.
Dalam hidupku yg sepi ini aku sering menangis kalau memandang wajah bungsuku. Bukan karena dia cacat, tapi karena kami selama ini telah menyia2kan nya, menyisihkannya dari anak2ku yg lain. Aku tidak bisa melupakan bagaimana kami tidak pernah mengajaknya liburan bersama kakak2nya, tidak pernah mengikutkannya dalam acara keluarga atau kumpul2 dgn teman dan kerabat. Bahkan dalam foto keluargapun kami tidak mengikut sertakannya. Kami seakan hanya punya 3 anak. Aku juga tidak pernah lupa bagaimana bangganya kami dgn prestasi kakak2nya sejak mereka masuk sekolah TK sampai selesai kuliah. Semua orang kagum dan memuji mereka dan salut dengan cara kami mendidik mereka.
Waktu berlalu, sejak anak2ku berkeluarga, mereka kelihatan sangat sibuk. Mereka jarang menelepon, pulang kerumah waktu liburanpun sekali2 saja. Lebaran tahun lalu si sulung pulang sekeluarga. Tapi aku heran dan sedih, mereka tidak mau menginap di rumah kami, rumah tempat dia dibesarkan. Mereka lebih memilih di hotel. Setelah Sholat led, aku dan si bungsu sudah siap menunggu mereka dengan hidangan rawon dan empal daging kesukaan anakku. Sampai siang mereka belum muncul, kemudian berangsur sore mereka belum juga datang. Aku sudah berusaha beberapa kali menelepon, tetapi teleponnya tidak diangkat. Setelah jam 20.00 malam, si sulung yg kutunggu2 datang juga. Tapi tanpa anak2 dan istrinya. Katanya ringan, "mereka capek seharian pergi puter2 kota, dan sekarang ingin tidur". Waktu kukatakan kalau rawon dan empal sudah disediakan, dia menjawab, "sudah makan Ma, kenyang". Kemudian dia berbalik dan kembali ke hotel. Aku duduk terhenyak. Kenapa semuanya berubah begini? Dia kebanggaanku dari dulu kenapa sekarang jauh berbeda?...
Ya Allah, aku menangis ter-sedu2. Bungsuku berlutut di depanku sambil memegangi tanganku dan berkata: "Ma, jangan nangis, nanti Mama sakit. Empalnya kita aja yg makan. Aku suka kok, Mama juga suka kan?".. Dia memelukku sembari menghapus air mataku... Kami berpelukan erat.
Ampuni hamba ya Allah, telah menyia-nyiakan karunia terindahMu yg berhati emas ini. Ampuni hamba telah pilih kasih kepada titipanMu. Ampuni hamba telah me-nyia2kan kepercayaanMu yg telah menitipkan dia yg tidak sempurna ini. Ampuni hamba telah menganggapnya tidak ada. Ampuni hamba telah merasa malu menerima titipanMu ini ya Allah. Ampuni hamba telah sombong membangga2kan kakak2nya. Ya Allah, hamba orang yg hina... Ampuni hamba ya Allah...
Masyaa Allah..._ Kisah Ini Sangat Mengharukan... dan Membuat Kita Semakin Tersadar Bahwa Kadang Allah Memberikan Sesuatu Yg Menurut kita bukan yg terbaik... Namun Allah mempunyai satu rencana indah... Ternyata... itulah KARUNIA INDAH yg terbaik untuk kita... dan membuat kita bahagia.... ππΉ
_Semoga bermanfaat dan sbg muhassabah diri kita atas semua pemberian Allah dg selalu bersyukur KpdNya..
nikmati hidupmu dan syukuri karuniaNya... semoga kita diberkahi anak anak yang shaleh dan penuh Iman... aamiin.....
Selasa, 03 Juli 2018
BEDA tapi SAMA & SERUPA tapi TAK-SAMA
Orang yang Mencintai Kita hingga dia Menutup Mata ialah... IBU
Orang yang Mencintai Kita dengan tiada Ekspresi Mata ialah... BAPAK
IBU : Memperkenalkan Kita kepada Dunia.
BAPAK : Memperkenalkan Dunia kepada Kita.
IBU : Membawa Kita kepada Kehidupan.
BAPAK : Membawa Kehidupan kepada Kita.
IBU : Menjaga Kita supaya tidak Lapar.
BAPAK : Membuat Kita tahu Makna Lapar.
IBU : Memberi Kita Kasih Sayang
BAPAK : Memberi Kita Tanggung Jawab.
IBU : Mengajar Kita supaya Tidak Terjatuh.
BAPAK : Mengajari Kita Bangun bila Terjatuh.
IBU : Mengajarkan Kita Berjalan.
BAPAK : Mengajarkan Kita Jalan Hidup.
IBU : Mengajar Kita melalui Pengalamannya.
BAPAK : Mengajar Kita untuk mendapatkan Pengalaman.
IBU : Memperkenalkan Ideologi.
BAPAK : Memperkenalkan Realitas.
KASIH IBU Diketahui Semenjak Kita Dilahirkan.
KASIH BAPAK Diketahui Bila Dia Sudah Tiada
Kasihilah BAPAK Anda.
Sayangilah IBU Anda.
Selama Mereka Masih Ada
Rumah tidak akan Berseri tanpa Kehadiran Anak,
tapi... Rumah akan lebih Sunyi bila IBU & BAPAK sudah tiada...
ini sekadar Renungan Bersama buat Kita sebagai ANAK dan sebagai IBU & BAPAK
bagi Anak-anak Kita...
Sebagai Keluarga kita harus...
Saling mengingatkan,
Saling mengasihi bahkan Saling mengampuni.
Kita tidak bisa memilih / menentukan mau dilahirkan di Keluarga ini atau di Keluarga itu.
Semua sdh dalam RancanganNya dan Kita tahu bahwa Rancangan Tuhan Selalu Baik,
Tinggal bagaimana Pilihan kita...
Memilih untuk... Bersyukur & Bahagia atau Bersungut2 & Tidak Bersyukur
Sehingga Tidak Pernah Bahagia.
F ATHER
A ND
M OTHER
I
L OVE
Y OU
RENUNGAN Lebih baik menangis satu kali dihadapan orang tua semasa dia Hidup
Dari pada menangis 1000 kali di atas Pusaranya
oleh sebab itu sayangi dan berbaktilah kepada kedua orang tua kita
Orang yang Mencintai Kita dengan tiada Ekspresi Mata ialah... BAPAK
IBU : Memperkenalkan Kita kepada Dunia.
BAPAK : Memperkenalkan Dunia kepada Kita.
IBU : Membawa Kita kepada Kehidupan.
BAPAK : Membawa Kehidupan kepada Kita.
IBU : Menjaga Kita supaya tidak Lapar.
BAPAK : Membuat Kita tahu Makna Lapar.
IBU : Memberi Kita Kasih Sayang
BAPAK : Memberi Kita Tanggung Jawab.
IBU : Mengajar Kita supaya Tidak Terjatuh.
BAPAK : Mengajari Kita Bangun bila Terjatuh.
IBU : Mengajarkan Kita Berjalan.
BAPAK : Mengajarkan Kita Jalan Hidup.
IBU : Mengajar Kita melalui Pengalamannya.
BAPAK : Mengajar Kita untuk mendapatkan Pengalaman.
IBU : Memperkenalkan Ideologi.
BAPAK : Memperkenalkan Realitas.
KASIH IBU Diketahui Semenjak Kita Dilahirkan.
KASIH BAPAK Diketahui Bila Dia Sudah Tiada
Kasihilah BAPAK Anda.
Sayangilah IBU Anda.
Selama Mereka Masih Ada
Rumah tidak akan Berseri tanpa Kehadiran Anak,
tapi... Rumah akan lebih Sunyi bila IBU & BAPAK sudah tiada...
ini sekadar Renungan Bersama buat Kita sebagai ANAK dan sebagai IBU & BAPAK
bagi Anak-anak Kita...
Sebagai Keluarga kita harus...
Saling mengingatkan,
Saling mengasihi bahkan Saling mengampuni.
Kita tidak bisa memilih / menentukan mau dilahirkan di Keluarga ini atau di Keluarga itu.
Semua sdh dalam RancanganNya dan Kita tahu bahwa Rancangan Tuhan Selalu Baik,
Tinggal bagaimana Pilihan kita...
Memilih untuk... Bersyukur & Bahagia atau Bersungut2 & Tidak Bersyukur
Sehingga Tidak Pernah Bahagia.
F ATHER
A ND
M OTHER
I
L OVE
Y OU
RENUNGAN Lebih baik menangis satu kali dihadapan orang tua semasa dia Hidup
Dari pada menangis 1000 kali di atas Pusaranya
oleh sebab itu sayangi dan berbaktilah kepada kedua orang tua kita
Langganan:
Postingan (Atom)